Ketika Biden Berbenah Diri, Donald Trump Berkutat Menolak Hasil Pilpres AS

- 29 November 2020, 07:20 WIB
Kolase foto Donald Trump dan Joe Biden.
Kolase foto Donald Trump dan Joe Biden. /Instagram

MEDIA PAKUAN - Pada saat calon Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden tengah sibuk mempersiapkan tim untuk pemerintahan barunya, namun berbeda dengan Donald Trump

Ia dan kubunya malah sibuk membuat kekisruhan dengan terus menerus mendengungkan penolakan terhadap hasil Pilpres AS. Trump bersikukuh menyebut adanya kecurangan dalam pemilu lalu.

Donald Trump menolak menyerahkan, bahkan dia telah menyusun strategi hukum untuk membatalkan surat suara di beberapa negara bagian.

Baca Juga: Inilah Cara yang Sering Dilakukan Tenaga Pendidik untuk Mendapatkan BLT Guru Honorer Rp1,8 Juta

Ironisnya, tidak sedikit pemimpin dunia mengabaikan upaya penolakan Trump atas hasil pilpres. Mereka lebih memilih untuk memberi ucapan selamat kepada Biden.

Termasuk ucapan selamat dari Presiden China, Xi Jinping.

Sejumlah kalangan menilai, meski disampaikan lebih lambat dibandingkan pemimpin negara lainnya, namun ucapan tersebut mengisyaratkan niat baik China terhadap kepemimpinan Biden.

Baca Juga: Waspadai ! Terlihat Lugu, 5 Zodiak ini Diam-diam Menghanyutkan Anda Harus Hati-hati

Diperkirakan jika hubungan baik ini terwujud, maka akan dapat mengatasi perang perdagangan bilateral yang selama ini terjadi diantara kedua negara tersebut.

Dilansir dari laman SCMP, saat ini Joe Biden tengah mengumpulkan tim yang akan merumuskan kebijakan luar negeri.

Baca Juga: Update Daftar Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 November 2020: Mentok Nieh !

Tim tersebut akan dipimpin oleh Antony Blinken sekaligus sebagai pengganti Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo.

“Kami tidak dapat menyelesaikan semua masalah dunia sendirian,” kata Antony Blinken yang merupakan penasehat utama Joe Biden saat kampanye pilpres.

Sejumlah analis dan mantan pejabat perdagangan melihat kemungkinan pemerintahan Biden kedepannya akan mengadakan kembali pembicaraan dengan 11 negara dalam perjanjian komprehensif dan progresif untuk kemitraan trans-Pasifik.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x