Network
MEDIA PAKUAN - Sekira 200 investor ritel di Inggris menjadi korban penipuan investasi.
Para pelaku berhasil menggondol uang sekira 10 juta pound atau setara dengan 13,4 juta US dolar.
Asosiasi Investasi Inggris mengatakan penipu melakukan kloning terhadap situs web dan dokumen perusahaan investasi.
Kemudian mereka beraksi dengan mengiklankan produk palsu di media sosial.
Sementara itu, Menurut informasi dari perusahaa yang telah menjadi korban penipuan kerugian diperkirakan mencapai 9,4 juta pound atau setara dengan 12,56 juta US dolar dari kurun waktu Maret hingga Oktober.
"Dalam satu tahun yang diliputi ketidakpastian, penjahat terorganisir telah mencari peluang dalam kemalangan dengan mencoba menipu investor dari tabungan mereka yang diperoleh dengan susah payah," kata Chris Cummings kepala eksekutif dari Asosiasi Investasi.
Dirinya menambahkan, Saat ini Industri manajemen sudah bekwrjasama dengan pihak kepolisian untuk menghentikan penipuan berkedok investasi ini.
Selain itu, menurut laporan Action Fraud Inggris total dari kerugian semua kasus penipuan investasi di Inggris mencapai 657 juta pound dari kurun September 2019 sampai September 2020.
Angka ini naik 28 persen dari tahun lalu, pusat pelaporan kejahatan nasional dan dunia maya juga mengalami peningkatan pada bulan Mei dan September.***
