Beralihnya 70 % Konsumen Asia Tenggara, Menumbuhkan Perekonomian Digital

- 1 September 2020, 15:50 WIB
Ilustrasi mengunjungi situs
Ilustrasi mengunjungi situs /

MEDIA PAKUAN- Era digital memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi tanpa kontak akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi .

Hal ini terbukti melalui riset yang dilakukan oleh Facebook bekerja sama dengan Bain & Company.

Baca Juga: Cegah Serangan Asam Urat, Coba Lakukan Lima Hal Ini

Studi berjudul Digital Consumers of Tomorrow, Here Today ini merupakan lanjutan dari riset yang berjudul Riding The Digital Wave pada 2019.

Dilakukan survei kepada sekitar 16.500 konsumen digital dan wawancara dengan 20 CXO (chief experience officer) di enam negara di Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Baca Juga: Jalan Di Perlebar, Warga Babakan Sukabumi Kini Bernapas Lega.

Ada dua Katagori survei yang melakukan transaksi online dalam 3 bulan terakhir.

Hasil survei terkungkap pertumbuhan konsumen digital di Asia Tenggara diperkirakan akan mencapai sekitar 310 juta pada akhir 2020.

Dengan jutaan konsumen lainnya diprediksi akan bergabung dalam beberapa tahun mendatang.

Baca Juga: Park Bo-gum Cuti dari Dunia Hiburan, Ada Apa Ya ?

Yang artinya hampir 70% konsumen di Asia Tenggara akan beralih ke digital pada akhir tahun.Dalam kurun waktu sebelum 2019 dan akan terjadi diperkirakan awal tahun 2025

Yang berarti menunjukkan percepatan lima tahun hanya dalam tahun 2020 saja

Baca Juga: Ngadu Merpati Hobi Remeh , Harga Tinggi Mencapai 20 Miliar

Studi ini juga menemukan bahwa konsumen digital telah tumbuh dari 119 juta, 58% dari total populasi pada 2019, menjadi 137 juta, 68% atau setengah dari total populasi pada 2020.

Konsumen di Asia Tenggara tidak hanya berbelanja lebih banyak secara online. Dan orang-orang pun kini lebih memilih untuk berbelanja bahan makanan secara online. Ini terjadi pada 43% responden di Asia Tenggara.

Baca Juga: Ngadu Merpati Hobi Remeh , Harga Tinggi Mencapai 20 Miliar

Di Indonesia sendiri, antara 39% hingga 49% konsumen digital kini membeli secara online bahan makanan dalam kemasan, bahan makanan segar, dan minuman non-alkohol.

Kategori tersebut juga menjadi yang paling sering dibeli dalam tiga bulan terakhir.

Baca Juga: Daftar Harga dan Spesifikasi Hp Samsung Terbaru di Awal Bulan September 2020

Selain itu, studi ini juga menunjukkan potensi yang sangat besar untuk membangun loyalitas dan pertumbuhan merek.

Pada tahun 2020, konsumen digital di Indonesia mengunjungi 5 situs online sebelum membuat keputusan pembelian, sebuah peningkatan yang mencolok dari rata-rata 3,8 situs pada 2019.

Alasan utama yang mendasari perilaku ini adalah konsumen mencari ketersediaan produk yang lebih baik (37%) dan harga produk yang lebih terjangkau (35%).

Baca Juga: Empat Gaya Menawan Lee Min-hoo,Bikin Gemes

Selain mengunjungi lebih banyak situs, 45% konsumen Indonesia juga mengganti merek yang paling sering mereka beli.

“Satu dekade terakhir ini adalah tentang bagaimana menghadirkan konsumen di ranah online.

Hari ini, dengan perpindahan konsumen digital yang pesat dari offline ke online, ditambah dengan perkembangan kebiasaan konsumsi dari rumah.

Baca Juga: Zodiak Gemini Bulan September, Pecintaan dan Karir 

ita akan melihat lebih banyak merek yang mengubah model bisnis mereka lebih dari "omni-channel" untuk memenuhi kebutuhan konsumen di mana mereka berada.

Kuncinya adalah bisnis perlu menyesuaikan tren konsumen masa kini yang akan terus membentuk tatanan kebiasaan baru,” ujar Pieter Lydian, Country Director untuk the Facebook Company di Indonesia.***

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah