Film'Yuni' Antara Mitos dan Nasib Buruk Wanita Indonesia Dikancah Internasional 2022

- 11 November 2021, 09:35 WIB
Film'Yuni' Antara Mitos dan Nasib Buruk Wanita Indonesia Dikancah Internasional 2022
Film'Yuni' Antara Mitos dan Nasib Buruk Wanita Indonesia Dikancah Internasional 2022 /@istagram@Ifa Isfansyah/

 

MEDIA PAKUAN - Film " Yuni" karya Kamila Andini menjadi perwakilan film Nasional di kancah festifal Film Internasional.

Sebagai, sutradara Kamila Andini terinspirasi dari kisah pekerja rumah tangga (PRT) dan para perempuan yang masih menganut tradisi dan bernasib buruk di Indonesia.

Film 'Yuni' karya Kamila Andini yang diproduseri bersama sang suami, Ifa Isfansyah, ini telah mengharumkan nama perfilman Indonesia di luar negeri.

Baca Juga: Inilah Daftar Harga Hp Mito November 2021 Terbaru, Dipatok Mulai dari Rp160 Ribu hingga Rp1,2 Jutaan

Berdasarkan informasi dari Komite Seleksi Oscar Indonesia, "Yuni" dikabarkan resmi mewakili Indonesia untuk berlaga di ajang Academy Awards ke-94 tahun 2022 kategori The International Feature Film Award.

“Ini untuk suara-suara perempuan di Indonesia yang belum didengar. Ini untuk setiap perempuan di Indonesia dan dunia yang telah berjuang, berjuang bertahun-tahun, menemukan, berusaha menemukan kebebasan mereka,” kata Kamila Andini dalam mengalahkan saat menerima Platform Prize Toronto International Film Festival (TIFF) 2021 dikutip dari instagram suaminya, Ifa Isfansyah 

Para remaja perempuan yang bebas dari kebebasannya, namun terbelenggu oleh standar nilai bahkan mitos-mitos yang mengakar kuat di sosial masyarakat mereka.

Baca Juga: Ramalan 12 Zodiak Hari Ini 11 November 2021: Aries Mengalami Kemajuan yang Baik dalam Pekerjaan

Pesan tegas tentang kebebasan perempuan dan nasib diri sendiri yang disampaikan dengan lembut dalam “Yuni,” sebuah kisah remaja yang menarik tentang seorang siswi berusia 16 tahun yang tidak tahu bertahan apa yang ingin ia lakukan dengan hidupnya.

Namun, dirinya yakin bahwa ia tidak siap untuk mengikuti tradisi dan menjadi pengantin remaja.

Trailer Film "Yuni" 

Ia adalah seorang perempuan yang menolak lamaran laki-laki sampai tiga kali, dia tidak akan pernah menikah.”

Menurut kepercayaan dimasyarakat, dimana tempat Yuni tinggal menjadi bahan gosip, mereka masih mempercayai mitos. hal itu semakin menguat, kala Yuni menolak dua laki-laki yang datang melamarnya.

Baca Juga: Lowongan Kerja Bank Syariah Indonesia November 2021, Buka Satu Formasi saja dengan Minimal Lulusan SMA SMK

Sampai kemudian datanglah seorang laki-laki ketiga yang berniat mempersunting perempuan remaja yang cerdas di sekolah itu.

Bukan perkara mudah, di tengah masyarakat yang masih memegang teguh mitos. Yuni pun mendapat tekanan kuat, dia yang seorang perempuan remaja belasan tahun, harus memilih: percaya mitos atau mengejar impiannya untuk melanjutkan kuliah.

Kekuatan besar “Yuni” terletak pada konstruksinya yang sederhana dan cara pendekatannya terhadap subjek sensitif seperti seks remaja dan perjodohan dalam masyarakat Muslim. Skenario karya Kamila dan Prima Rusdi tidak menghindar dari apa pun, tetapi juga tidak kaku untuk menyampaikan pesan-pesan progresif dan persuasifnya.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah