Diburu! Indonesia Peringkat Pertama Sebagai Eksportir Sarang Walet Ke Tiongkok, Simak Alasannya

- 26 Januari 2021, 18:13 WIB
Sarang Burung Walet
Sarang Burung Walet /Pixabay/SusanneEdele /
 
 
MEDIA PAKUAN - Sarang burung walet saat ini merupakan komoditas andalan ekspor Indonesia ke Republik Rakyat Tiongkok. 
 
Ekonomi yang dihasilkan dari sarang burung walet memang sangat menggiurkan, kini pemerintah mengincar produk sarang burung walet untuk menggenjot ekspor Indonesia. 
 
Harga satu kilogram sarang burung walet harganya mencapai Rp25 juta.
 
 
Bahkan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut potensi ekspor sarang burung walet Indonesia bisa sampai ratusan triliun rupiah per tahun. 
 
Ia mengatakan, penghasil dan pengekspor, konon kabarnya 2.000 ton burung walet, 110 ton di antaranya sudah terakreditasi dan dijual langsung ke Tiongkok.
 
"Harga tersebut kita hitung kali, kalau 2.000 ton saja dikali Rp25 juta nilainya Rp500 triliun" seperti dikutip dari indonesia.go.id pada Selasa, 26 Januari 2021.
 
 
Komoditas sarang burung walet dicoba untuk menjadi salah satu andalan ekspor mancanegara. 
 
Agar dapat memenuhi ketentuan kapasitas dan syarat ekspor komoditas sarang burung walet ke Tiongkok.
 
Lutfi mengklaim pihaknya telah mengajukan kerja sama dengan Pemerintah Tiongkok agar memberikan bimbingan teknis bagi perusahaan sarang burung walet Indonesia.
 
 
Sebagai negara yang menguasai porsi ekspor sarang burung walet mencapai 75,3 persen, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara eksportir sarang burung walet ke Tiongkok. 
 
"Nilai impor sarang burung walet RRT dari Indonesia pada periode Januari-November 2020 mencapai USD350,93 juta atau sekitar Rp4,9 triliun," ujarnya. 
 
Menurutnya nilai tersebut meningkat sebesar 88,6 persen dari periode yang sama pada tahun 2019 yang hanya mencapai USD186,07 juta.
 
 
"Komoditas ini sebagai sesuatu yang menarik dan bisa menjadi harta karun ekspor Indonesia," katanya.
 
Ia juga akan terus memaksimalkan potensi sarang burung walet, agar mencapai target ekspor Kementerian Perdagangan. 
 
Lutfi berpendapat, dalam beberapa tahun terakhir ini Indonesia hanya mengandalkan komoditas lain demi mengejar defisit neraca perdagangan.
 
 
Mulai dari produk lemak nabati, mesin perlengkapan elektrik, hingga kendaraan dan bagiannya.
 
 
"Sekarang momentumnya untuk mendorong air liur burung walet jadi andalan dan merek dagang utama Indonesia di pasar dunia," tuturnya. 
 
Mendag Lutfi berharap air liur walet bisa jadi komoditas andalan ekspor bersama kelapa sawit.*** (Samsun Ramlie)
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x