MEDIA PAKUAN - Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal dengan 101 lokasi di seluruh provinsi di Indonesia.
Ke-101 titik tersebut sudah bersiap memantau hilal sebelum melaksanakan sidang isbat. Melalui pemantauan hilal , penentuan awal bulan Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada 1 April 2022.
Hilal adalah bulan sabit muda pertama, yang dalam hal ini dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan baru).
Pada arah dekat matahari terbenam yang kemudian dijadikan sebagai acuan atau penentu awal bulan ramadhan dalam kalender Islam.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta, Jumat 25 Maret 2022
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta, Jumat 25 Maret 2022
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Adib mengatakan, pemantauan hilal atau rukyatul hilal akan dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama serta Kantor Kementerian Agama Kabupaten atau Kota.
Yang bekerja sama dengan instansi terkait lain dan juga organisasi masyarakat Islam di daerah.
Adib juga menjelaskan bahwa hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil pemantauan hilal akan dijadikan sebagai acuan dalam sidang isbat untuk menentukan awal bulan Ramadhan.
Menurut Adib, berdasarkan hasil hisab semua sepakat bahwa ijtimak awal Ramadhan jatuh pada 1 April 2022 atau 29 Syaban 1443 Hijriah sekitar pukul 13.24 WIB.
Adib juga menjelaskan bahwa hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil pemantauan hilal akan dijadikan sebagai acuan dalam sidang isbat untuk menentukan awal bulan Ramadhan.
Menurut Adib, berdasarkan hasil hisab semua sepakat bahwa ijtimak awal Ramadhan jatuh pada 1 April 2022 atau 29 Syaban 1443 Hijriah sekitar pukul 13.24 WIB.
"Pada hari rukyat, 29 Syaban 1443 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit," jelasnya.
Baca Juga: Polisi Selidiki Kasus Penemuan Mayat dengan Kondisi Bersimbah Darah dalam Mobil
Sidang isbat untuk penentuan awal Ramadhan akan dilaksanakan di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama setelah pemaparan posisi hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama.
Menurut Kepala Sub-direktorat Hisab Rukyat dan Syariah Kementerian Agama Ismail Fahmi, sidang isbat nantinya akan dihadiri oleh sejumlah duta besar dari negara sahabat.
Sidang isbat untuk penentuan awal Ramadhan akan dilaksanakan di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama setelah pemaparan posisi hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama.
Menurut Kepala Sub-direktorat Hisab Rukyat dan Syariah Kementerian Agama Ismail Fahmi, sidang isbat nantinya akan dihadiri oleh sejumlah duta besar dari negara sahabat.
Serta perwakilan dari Komisi VIII DPR, Mahkamah Agung dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kemudian Perwakilan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, pakar falak.
Kemudian Perwakilan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, pakar falak.
Baca Juga: Mengaku Ingin Tampil Cantik Sempurna, Lucinta Luna Kembali Lakukan Operasi Wajah di Korea
Serta pemimpin organisasi kemasyarakatan Islam dan pondok pesantren juga dijadwalkan akan menghadiri sidang isbat tersebut.
"Sidang akan digelar secara hybrid, yakni daring dan luring. Sebagian peserta hadir di lokasi acara, sebagian mengikuti secara online melalui zoom meeting," kata Ismail menjelaskan.
Hasil sidang isbat tersebut nantinya akan disiarkan langsung di TVRI, RRI, dan media sosial Kementerian Agama secara resmi.***
"Sidang akan digelar secara hybrid, yakni daring dan luring. Sebagian peserta hadir di lokasi acara, sebagian mengikuti secara online melalui zoom meeting," kata Ismail menjelaskan.
Hasil sidang isbat tersebut nantinya akan disiarkan langsung di TVRI, RRI, dan media sosial Kementerian Agama secara resmi.***