Network
MEDIA PAKUAN - Kasus dugaan keracunan massal yang menimpa puluhan penghuni sekolah berasrama atau pesantren di kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi sudah pulih.
Dari keterangan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Caringin Kabupaten Sukabumi Ahmad mengatakan, seluruh korban sudah tidak mengalami gejala gangguan kesehatan.
"Sudah membaik semua bisa dikatakan sudah selesai," kata Ahmad kepada Media Pakuan, Selasa 25 Januari 2022.
Baca Juga: Keputusan Resmi Bos Besar Persib Bandung Terkait Nasib Robert Alberts, Apakah akan Hengkang?
Ahmad mengatakan, jumlah keseluruhan korban dugaan keracunan mencapai 63 orang yang terdiri dari santri dan ustadz atau guru.
"Jumlah total ada 63 orang, yang diinfus 26 orang, Semua sudah kembali ke asrama masing-masing dan sudah beraktifitas seperti semula," ungkapnya.
Lanjutnya, semua korban sebelumnya dirawat di lingkungan pesantren. "Dirawat di aula pesantren, ga ada yang dirujuk keluar asrama," ucapnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan kabupaten Sukabumi menyatakan bahwa kasus dugaan keracunan massal ini mengkategorikan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
"Iya masuk kejadian luar biasa," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Rika Mutiara, Senin 24 Januari 2022.
Ia mengatakan, sampel makanan masih berada di laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Jawa Barat untuk mengetahui hasil indikasi adanya keracunan.
"Untuk hasil diperkirakan akan muncul dalam waktu kurang dari sepekan ke depan, jadi belum tahu hasilnya," ucapnya.
Sebagai informasi, sebelumnya pada Sabtu 22 Januari malam penduduk pesantren di Khalifah Boarding School di Kampung Selakopi, Desa Cijengkol, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi menyantap hidangan makan malam.
Selang beberapa saat kemudian hingga keesokan harinya jumlah korban dugaan keracunan makanan di pesantren Caringin Sukabumi tersebut terus bertambah.***
