MEDIA PAKUAN - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan sejumlah insan perfilman beberapa hari lalu.
Audiensi yang dihadiri Dian Sastro, Mira Lesmana, Joko Anwar, Dewinta Hutagaol, dan beberapa asosiasi industri film membahas pendapatan bioskop selam pandemi Covid-19.
Menko Airlangga menerima masukan dari insan perfilman mengenai data 90 persen pemasukan industri perfilman berasal dari bioskop yang merupakan hilir dari industri tersebut.
Para asosiasi industri perfilman menyebut bahwa pemutaran film melalui digital platform atau streaming belum bisa memenuhi kebutuhan produksi film.
Pada tahun 2016 terdapat 2.418 jumlah usaha yang bergerak di sektor film, animasi, dan video, dengan jumlah tenaga kerja pada tahun 2019 diproyeksikan lebih dari 50.000 orang.
Sejak industri film diangkat dari Daftar Negatif Investasi (DNI) di tahun 2016, industri film Indonesia mengalami peningkatan 20 persen dari segi investasi.
Sehingga industri film di Indonesia mampu tumbuh dan masuk kedalam sepuluh besar industri film terbesar di dunia, tentunya merupakan capaian tertinggi sepanjang sejarah industri perfilman Indonesia.
Menanggapi hal ini Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan memberikan perhatian kepada industri perfilman, sebagai upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Bahkan ia menyebut bioskop sudah dapat dibuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, kendati antusiasme masyarakat untuk kembali menonton di bioskop memang belum pulih seperti dulu.
"Pemerintah pasti mendukung penuh upaya kampanye nonton di bioskop yang aman," ujarnya dalam rilis yang diterima Media Pakuan pada Minggu, 21 Maret 2021.