MEDIA PAKUAN - Pengunduran diri Pesulap Dufan Deddy Corbuzier secara mendadak merupakan sebuah misteri.
Keputusan Deddy Corbizier meninggalkan tanda tanya besar, padahal saat itu Deddy sedang berada di puncak tiga besar sebagai pengiat media sosial dan You Tuber Indonesia.
Menurut sebuah berita Deddy Corbuzier merupakan YouTuber bertenggker sejajar bersama Raffi Ahmad dan Boim Wong.
Baca Juga: Tak Perlu Mahal, 4 Bahan Alami Ini Mampu Hilangkan Flek Hitam Diwajah yang Membandel
Ia punya 9,9 juta pengikut di Instagram dan 15,3 juta subscriber di YouTube.
Lebih kurang 3 tahun berkiprah di media sosial, Deddy bukan cuma meraih poin — popularitas dan berpengaruh — tetapi juga koin ( penghasilan besar). Pendapatannya mencapai Rp. 5M perbulannya.
Deddy meninggalkan lahan yang memberinya nafkah miliaran rupiah di masa sulit pekerjaan dan penghasilan sekarang.
Sebagai entertaimen Deddy termasuk multi talenta. selain menjadi mentalis, ia juga sebagai penulis buku dan pernah bermain film.
Baca Juga: Ramalan 6 Shio Hari Ini 1 September 2021: Shio Kelinci akan Membuat Beberapa Kesepakatan Bisnis
Bahkan yang lebih dikenal Deddy adalah sebagai presenter belasan program televisi, di hampir semua stasiun televisi Nasional.
Programnya yang paling terkenal ” Hitam Putih” di Trans 7, di situ Deddy menampakkan kemampuan sebagai pewawancara yang komunikatif dan berwawasan luas.
Konten- konten yang disuguhkan di channelnya menarik. Sumbernya hampir semua tokoh penting di Indonesia.
Baca Juga: Perkiraan Cuaca Kota Sukabumi Hari Ini 1 September 2021: Berpotensi Hujan hingga Malam
Dari wartawan kawakan Karni Ilyas hingga Prabowo Subianto pernah jadi bintang tamunya.
Jangan lupa ia pun menetapkan standar baku : wawancara sumber hanya dikakukan di studio. Tamu yang diundang harus ke sana. Dia tidak seperti YouTuber kebanyakan yang kompromistis, bisa mendatangi sumbernya.
Dianggap Kontroversi
Yang menarik dari beberapa konten Channel YouTubenya adalah ketika wawancara dengan mantan Menkes DR Siti Fadilah.
Mengulas soal pandemi virus Covid19. Penontonnya lebih sepuluh juta. Siti Fadillah waktu itu masih dalam penguasaan Kementerian Hukum dan Ham, karena statusnya masih menjalani hukuman ketika diwawancara Deddy.
Wawancara itu menimbulkan kontroversi bahkan sempat dimasalahkan oleh Kemenkumham.
Tapi Siti Fadillah sedang dirawat di RSPAD waktu Deddy mewawancarainya di kamar perawatan RS.
Lepas dari situ, legalitas Deddy dimasalahkan sebagai pewawancara oleh berbagai pihak di media. Dianggap melanggar UU Pers karena Deddy bukan wartawan dan saluran YouTube nya bukanlah media pers.***