Network
MEDIA PAKUAN - Beberapa hari lagi umat Islam di seluruh dunia akan memasuki bulan suci Ramadhan.
Sebagai umat muslim kita diperintahkan untuk menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan.
Dalil tentang perintah berpuasa ini telah tercantum dalam QS Al-Baqarah ayat 183.
Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Namun, perlu kamu ketahui terdapat beberapa golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa di bulan Ramadhan berdasarkan situasi dan kondisi.
Meskipun diperbolehkan tidak berpuasa, golongan ini harus mengganti puasa dihari lain atau harus membayar fidyah.
Adapun beberapa golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa di bulan Ramadhan adalah sebagai berikut,:
Baca Juga: Jangan Lupa Menjelang Ramadhan, Resep Cah Jamur Tiram: Menu Sahur Sederhana dan Anti Ribet!
1. Orang yang Sakit
Bagi orang sakit ada keringanan untuk tidak berpuasa. Namun, jika sudah sembuh orang tersebut harus menggantinya di hari lain atau disebut Qadha.
Hal tersebut sudah tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 185.
Allah SWT berfirman:
"Dan barangsiapa sakit atau berada dalam perjalanan (lalu ia berbuka) maka (dia wajib berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.”
2. Lansia
Golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa di bulan Ramadhan selanjutnya adalah Lansia.
Jika lansia dalam kondisi lemah dan sakit-sakitan sehingga tidak mampu untuk melaksanakan ibadah puasa maka boleh tidak berpuasa. Namun harus membayarnya dengan fidyah.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam QS Al-Baqarah ayat 184.
Allah SWT berfirman:
“Dan orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan satu orang miskin.” (QS. Al-Baqarah: 184).
3. Musafir
Musafir merupakan orang yang melakukan perjalanan jauh. Golongan ini mendapatkan keringan untuk tidak berpuasa. Tetapi harus menggantinya di lain hari.
Namun, ada tiga kondisi yang bisa menjadikan bahan pertimbangan untuk musafir berpuasa atau tidak
- Jika musafir merasa berat untuk berpuasa serta merasa kesulitan melakukan hal-hal yang baik ketika dalam perjalanan, maka lebih utama untuk tidak berpuasa.
- Jika tidak merasa berat untuk berpuasa atau tidak merasa sulit saat melakukan berbagai hal kebaikan, maka musafir dianjurkan untuk berpuasa.
- Jika musafir tetap berpuasa tapi malah membahayakan kondisi diri, maka wajib tidak puasa.
4. Perempuan Hamil dan Menyusui
Bagi golongan wanita hamil dan menyusui mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan.
Namun, mereka wajib menggantinya di hari lain atau disebut Qadha.
Jadi, ada baiknya wanita hamil dan menyusui ini berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk memutuskan menjalankan ibadah puasa atau tidak.
Demikian beberapa golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa di bulan Ramadhan.***
