Kisah Seram Tentang Batu Hitam di Lapangan Suryakencana Sukabumi

- 27 Juli 2020, 09:46 WIB
Batu hitam yang terletak di tengah perlintasan jalan Stasion Suryakencana, Kota Sukabumi, Jawa Barat, sarat akan cerita mistis. (Toni Kamajaya/Mediapakuan)
Batu hitam yang terletak di tengah perlintasan jalan Stasion Suryakencana, Kota Sukabumi, Jawa Barat, sarat akan cerita mistis. (Toni Kamajaya/Mediapakuan) /

MEDIA PAKUAN - Stadion Suryakencana merupakan sarana olahraga yang menjadi kebanggaan masyarakat kota Sukabumi, Jawa Barat.

Lokasinya berada di Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong. Sebelum memasuki kawasan stadion, terdapat sebuah batu alam berukuran besar yang letaknya tepat di tengah perlintasan menuju pintu gerbang stadion.

Tepatnya di tengah perlintasan antara jalan masuk stadion dengan perlintasan yang mengarah ke pemukiman warga serta pintu masuk utama yang berada di bagian barat Stadion Suryakencana.

Jika dilihat dari letaknya, keberadaan batu berdiameter kurang lebih satu meter dengan tinggi lebih dari 50 centimeter ini terbilang janggal.

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 di Indonesia Terbanyak di Asia Tenggara

Karena bentuknya yang tidak beraturan atau jauh dari menyerupai monumen atau tugu pembatasn jalan seperti pada umumnya yang terdapat pertigaan jalan.

Bukan tanpa sebab batu itu berada di tengah-tengah perlintasan. Nyatanya keberadaan material alam tersebut sarat akan cerita menyeramkan.

Menurut warga sekitar, batu berwarna hitam pekat ini sudah berada di tempatnya sejak puluhan tahun silam, jauh sebelum Stadion Suryakencana dibangun.

Saat dilakukan pembangunan stadion, batu itu sempat akan dipindahkan atau disingkirkan. Namun upaya itu tidak pernah berhasil, meski dengan bantuan alat berat sekalipun.

Baca Juga: Seorang Remaja Nekat Membunuh Karena Uang Rp10 ribu

Rudi alias Ogoy, salah seorang warga sekitar mengaku sejak dirinya masih anak-anak sudah mendengar cerita yang menyebutkan bahwa pada di sekitar batu itu kerap adanya penampakan sosok makhluk aneh yang menyeramkan menyerupai ular berukuran besar tanpa kepala.

"Saat dewasa, saya masih tidak mempercayai cerita tentang batu itu. Namun suatu malam, saya mengalami langsung hal menyeramkan seperti cerita yang beredar selama ini," ungkap Ogoy.

Pria berusia 34 tahun tersebut mengaku melihat adanya penampakan ular yang bentuk dan ukurannya tidak lazim.

Baca Juga: Curug Caweni di Sukabumi Dipercaya Sebagai Jelmaan Janda Bengsrat

Yanti (31), warga Kampung Benteng, Kecamatan Warudoyong, mengatakan setiap menjelang malam hampir sebagian besar warga kampungnya enggan melintasi jalan yang menjadi lokasi batu hitam itu teronggok.

"Saya maupun warga disini lebih memutuskan untuk mengambil jalan utama ketimbang harus melintasi jalan stadion, meskipun jauh namun merasa nyaman," tuturnya. ***

Editor: Toni Kamajaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x